Homo Sapiens
merupakan kelompok mamalia yang memiliki
kecerdasan yang tinggi. Ini merupakan istilah biologi terhadap manusia modern
saat ini.
Hewan-hewan
yang sangat mirip manusia modern muncul pertama kali diperkirakan sekitar 2,5
juta tahun yang lalu di Afrika Timur. Peneliti menyebutnya Australophitecus, yang berarti kera selatan. Kemunculan hewan-hewan
tersebut hanya bertahan hingga 10000 tahun terakhir.
Sapiens
merupakan satu-satunya spesies dari genus homo yang tersisa. Sapiens sendiri
diperkirakan sejak 100.000 tahun terakhir.
Menurut Yuval
Noah, ada tiga Revolusi penting dalam membentuk jalannya sejarah Sapiens hingga
sekarang, yaitu : Revolusi Kognitif, Revolusi Pertanian dan Revolusi Sains.
Revolusi
Kognitif dimulai sekitar 70.000 tahun silam. Ini ditandai dengan kemunculan
cara-cara baru berpikir dan berkomunikasi.
Peneliti
percaya bahwa mutasi-mutasi genetik tanpa sengaja mengubah sambungan-sambungan
di dalam otak Sapiens, memungkinkan mereka berfikir dengan cara-cara yang tak
pernah ada sebelumnya dan berkomunikasi menggunakan jenis bahasa yang
sepenuhnya baru.
Dengan
komunikasi yang baik, Sapiens dapat membuat kelompok yang lebih besar
dibandingkan kelompok homo lainnya.
Hal inilah yang membuat Sapiens masih bertahan hingga saat ini. Sementara
saudara sapiens, seperti homo erectus,
homo neanderthalensis punah sejak 10.000
tahun terakhir.
Kedua,
Revolusi Pertanian. Di masa ini, Sapiens mulai meninggalkan kegiatan berburu
dalam memenuhi kebutuhan makanan mereka.
Revolusi ini
dimulai sekitar 9500-8500 SM ketika Sapiens mulai mengenal kegiatan menebar
biji, menyirami tanaman dan menggiring domba ke padang subur. Transisi ini
bermula di wilayah perbukitan Turki tenggara, Iran Barat dan Masyrik.
Orang-orang
Nathuf di Masyrik menyadari mereka bisa mencapai hasil yang jauh lebih
baik dengan menanam bulir padi di dalam
tanah, ketimbang menebarkannya di permukaan tanah. Maka mereka mulai mencangkul
dan membajak, menyiangi, mengairi dan memupuk ladang. Selain itu mereka juga
harus melindungi ladang dari parasit.
Semakin
banyak upaya dalam membudidaya padi-padian, semakin sedikit waktu untuk
memburu. Sapiens pun memilih menjadi petani.
Revolusi ini
mempengaruhi cara hidup manusia sepenuhnya. Sebelumnya hewan yang diburu dikumpulkan
dan dibawa ke gua tempat sapiens bermukim. Ketika persediaan hasil buruan mulai
habis, sapiens kembali ke alam liar dan melakukan perburuan.
Ketika suatu
kawanan pemburu-pengumpul terdesak oleh pesaing yang lebih kuat, mereka akan pindah
dari gua-gua yang mereka tempati.
Namun setelah
sapiens mulai menjadi petani, timbul kesadaran akan menjaga lahan pertanian.
Sapiens keluar
dari gua dan mulai menciptakan permukiman yang tidak jauh dari tempat mereka
bercocok tanam. Shelter dan rumah
hadir sebagai pengganti perlindungan terhadap angin, hujan, panas dan hewan
liar.
Para petani
akan memilih bertahan jika diserang kelompok lain, daripada pindah seperti
pemburu pengumpul. Petani akan mempertahankan lahan dan hasil pertanian mereka
sampai darah penghabisan. Jika pindah berarti menyerahkan rumah, ladang dan
hasil ternak kepada lawan.
Lalu muncullah
apa yang kita sebut saat ini sebagai desa. Suatu permukiman yang sebagian besar
penduduknya bergantung kepada hasil pertanian,perkebunan maupun peternakan. Ini
merupakan cikal bakal adanya permukiman. Dari permukiman ini muncullah
kota-kota, kerajaan dan imperium.
Ketiga,
Revolusi Sains. Revolusi ini dimulai sekitar 1500 M yang ditandai dengan imperium
yang meningkatkan kemampuan dengan berinvestasi ke penelitian sains.
Sebelum 1500
M, Imperialis sudah mengalokasikan dana untuk pendidikan dan beasiswa,
pendidikannya secara umum adalah mempertahankan kemampuan yang ada, bukan
memperoleh kemampuan baru.
Dua peristiwa
besar yang dianggap puncak revolusi sains adalah uji coba bom atom pertama
Amerika di Alamagordo, New Mexico pada 1945 dan perjalanan ke bulan tahun 1969.
Revolusi
Sains didominasi oleh negara di belahan Eropa. Meski Sains berutang besar pada
tradisi sains kuno macam Yunani klasik, Tiongkok, India dan dunia islam, namun
ciri uniknya baru mulai terbentuk pada zaman modern awal, bergandengan tangan
dengan perluasan Imperium Spanyol, Portugal, Britania, Prancis, Rusia dan
Belanda.
Orang-orang
Arab menaklukkan Mesir,Spanyol, atau India tidak untuk menemukan sesuatu yang
baru. Orang-orang Romawi, Mongol dan Aztek melakukan perluasan wilayah baru
tujuannya bukan mencari pengetahuan, tapi kekuasaan dan kekayaan.
Sementara
itu, Imperialis Eropa bertolak ke negeri-negeri jauh dengan harapan memperoleh
pengetahuan dan wilayah baru.
Dalam setiap
pelayarannya ke berbagai penjuru dunia, Kapal tidak hanya diisi oleh awak kapal
maupun tentara, tetapi juga diisi oleh para ilmuan. Seperti Ilmuan Biologi,
Fisika, Astronomi dan sebagainya.
Pada akhirnya,
Kemajuan Sains dan Teknologi juga melahirkan revolusi baru, yang kita kenal
dengan Revolusi Industri. Revolusi ini membuka cara-cara baru untuk mengubah
energi dan menghasilkan barang, sehingga sangat membebaskan manusia dari
ketergantungannya akan ekosistem di sekelilingnya. Sapiens mulai tidak
terpengaruh oleh alam, mereka justru semakin tunduk pada dikte industri dan
pemerintah modern.
Atas nama
Industri dan Ekonomi, kondisi alam kerap diabaikan. Bencana alam berupa banjir,
longsor, musnahnya spesies langka karena habitatnya mulai rusak sering terjadi
di berbagai tempat.
Untuk
menuliskan sejarah singkat umat Manusia, Yuval menulis dengan banyak literatur.
Di setiap revolusi yang ada, Yuval selalu menerangkan momen-momen penting
sebagai contoh di berbagai belahan dunia.
Dalam buku
ini, Yuval juga mengungkapkan kritisannya kepada kondisi sapiens saat ini.
Lingkungan, Produksi Makanan, Kota, Imperium telah dikuasai oleh Sapiens. Kemajuan
Sains dan Teknologi juga cukup pesat. Tapi itu masih belum bisa menurunkan
tingkat penderitaan di dunia.
Sifat Sapiens
yang tidak pernah puas hanya mencari kenyamanan dan penghiburan bagi sapiens
sendiri. Sementara itu, hewan-hewan lain punah dan lingkungan rusak oleh
ketidakpuasan sapiens itu sendiri.
Judul Buku : Sapiens, Riwayat Singkat Umat Manusia
Penulis : Yuval Noah Harari
Penerbit : KPG (Kepustakaan Populer
Gramedia)
Tahun terbit : 2017
Ukuran : 500 halaman
Mantap, semoga menambah wawasan penulis dan pembaca..
BalasHapus